Pengalaman Pancasila

Saya masih ingat ini. Pada 23 tahun lalu, duduk di sebuah ruang besar berisi hampir seribu mahasiswa baru. Setelah sejam pengantar, kami dibagi dalam tiga kelas yang masing-masing masih dibagi lagi ke kelas A, B, C. Kelas-kelas besar bernama Nusa Jaya, Bangsa Jaya dan Bahasa Jaya. Saya masuk dalam Bangsa Jaya A.

Hal Makan Siang

SHAKESPEARE tetap buka di bulan ramadan. Siang hari. Mulai pukul 12 siang hingga 15, lalu dilanjutkan mulai iftar hingga waktu sahur. Restauran ini menawarkan menu bufet dengan 40 jenis makanan dan minuman. Harganya, silakan kira sendiri soal terjangkau atau mahal, yakni 28 ribu Dinar Irak atau sekitar Rp 320 ribu. Makan sekenyangnya, minum sekembungnya. TakContinue reading “Hal Makan Siang”

Duri 20 Tahun

PADA masa yang belum terlalu lama, ada seorang penegak “amar maruf nahi munkar” bernama Reza Pahlevi. Seusai salat Jumat, ia memimpin sekitar 50 orang mendatangi satu kantor stasiun televisi swasta di Jakarta. Tujuannya menekan si stasiun untuk menghentikan tayangan serial telenovela. Esmeralda.

Sebuah Wawancara

Ini penggalan wawancara di suatu tempat di Indonesia, 2012. Materi wawancara mula-mula mengenai manipulasi lahan yang dijadikan perkebunan perusahaan multinasional. Lalu narasumber menyinggung soal penerapan kebijakan pemerintah. Terjadilah percakapan berikut: Narasumber: Pemerintah pusat tidak konsisten dalam menerapkan kebijakannya untuk daerah ini. Ini bahaya yang sewaktu-waktu bisa menjadi bom waktu. Bisa meledak. Reporter (kebetulan saya): Tidak konsisten bagaimana? Narasumber:Continue reading “Sebuah Wawancara”

Reuni Kami

Saya tak dapat menemui nama-nama ini: Taufan Nugraha, Agil Daeng, dan Oriza. Maka, inilah reuni kami. SUDAH sepuluh tahun sejak ombak besar menggulung pesisir Aceh, ada tiga nama yang pada hari-hari peringatan ombak itu harus selalu saya kenang. Taufan Nugraha, Agil Daeng Faradilla Balqi, dan Oriza (yang terakhir ini mungkin bukan nama sebenarnya). Menjelang 10 tahunContinue reading “Reuni Kami”

Boy dan BBM

Boy adalah antitesa dari Soe Hok Gie. Tanggal 22 Januari 1962 seusai mengantar anjingnya ke Perhimpunan Penyayang Binatang, Gie menulis kutipan dari filsuf Yunani: “… nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.” Kutipan ini diduga disadur secara tidakContinue reading “Boy dan BBM”

Politik Itu Penjara Sepi

Politisi tak dilahirkan, mereka dikeluarkan. Itu kata penulis, politikus, dan pengacara Romawi: Marcus Tullius Cicero. Tak ada proses alamiah buah-membuahi—menyubur dalam kandungan—persalinan. Sepasang orang tua atau organisasi boleh saja menyiapkan anak-anak atau kader mereka untuk berada di dunia politik, tapi tak ada yang bisa menentukan kapan masa yang tepat untuk bergulat di dunianya. Perjalanan politikContinue reading “Politik Itu Penjara Sepi”

Pancasila Itu Terbuka

Satu hari sesudah Sabam Sirait melakukan interupsi di Sidang Umum MPR 1993, sekelompok pemuda berkumpul di sebuah rumah di Jl Kramat, Jakarta Pusat. Itu rumah yang sangat lusuh, penuh sawang, lantai kotor, puntung rokok di beberapa tempat, dan rumput tak terawat di halaman yang amat kecil. Anak-anak muda yang berkumpul berasal dari Gerakan Mahasiswa NasionalContinue reading “Pancasila Itu Terbuka”

Yang Dimaksud Adele

Siapa yang dimaksud Adele dalam “Someone Like You”? Ini pengakuannya di Royal Albert Hall, London: